Breaking News
Loading...
Jumat, 08 Maret 2019

Ada kisah seorang anak. Anak ini berusia kurang lebih 17 tahun. Anak ini seorang laki-laki kira-kira mempunyai tinggi 170 cm, dan bersekolah di SMA perkutut. Anak ini menyukai musik berirama Rock Full. Dia (seorang anak laki-laki ini), baginya musik rock adalah bagian dari hidupnya, anak ini di besarkan di keluarga yang tidak begitu mencolok dan tidak begitu rendah, ya bisa dibilang sebagai anak yang setandar lah. Tapi karena semangat yang dimiliki anak ini, dalam menyukai musik rock dia bisa menuai kesuksesan. Oya ini belum masuk ke inti ceritanya. Kita mulai ya.

Kira-kira cerita yang di latar belakangi oleh seorang anak ini adalah di mulai di sekolah yang dia tempati. Seperti biasa anak sekolahan lainnya, masuk pas tin-tong pukul 07:00 WIB, dan pulang 13:00 WIB (untuk umum). Bermula di dalam kelas, pas banget ceritanya di muat waktunya pelajaran kesenian, seorang guru yang termasuk wali kelasnya juga memberi para murid-murid untuk tampil menyanyi dengan musik dan lagu yang mereka sukai. Satu-satu bergilir di suruh oleh bu guru untuk mencoba menyanyikan lagu. Pertama guru menyuruh anton.
“anton majulah untuk menyanyikan sebuah lagu yang kamu sukai”, bilang ibu guru pada anton.
“baik bu guru”, sahut anton

Anton memulai nyanyian dengan musik Pop kesayangannya, dengan suara serak-serak basah dia memulai menyanyikan lagu pilihannya. Usai Anton menyanyikan lagu, lalu Ibu Guru memanggil Siswa/i yang lain. Bergilir dari satu anak ke anak yang lainnya, Dan kemudian tibahlah giliran Siro yang dipanggil oleh ibu guru untuk menyanyi.
“Siro, giliran kamu maju ke depan untuk menyanyikan lagu pilihan kamu”, ibu guru
Siro yang lagi menghapal lagunya di dalam hati, terkaget pas tiba gilirannya dan waktu di sapa oleh bu guru.
“ah, ooo iya bu, saya maju”, dengan kaget Siro menjawab

Dengan lagu pilihannya Siro mennyanyi dengan lagu yang beraliran Rock, dia memulai lagu, teman-teman di kelas Siro terkaget pas Siro menyanyikan Lagu Rock, pastinya lagu Rock adalah lagu dimana menyanyikan dengan suara yang melengkin. Lagu Rock itu dinyanyikan oleh Siro dengan hati yang lapang, maklum Siro adalah merupakan Fens fanatik lagu Rock. Selesai itu tanpa di sangka–sangka oleh Siro sendiri, lagu yang dinyanyikan disambut dengan tepuk tangan oleh teman-teman sekelas Siro, bukan karena suara yang melengkin itu, akan tetapi lagu yang dinyanyikan oleh Siro dihayati dengan seksama. Siro menjadi malu, tapi merupakan kebanggaan bagi dia bisa memikat hati teman-temannya.
Selesai menyanyikan lagu tersebut, di waktu jeda istirahat tiba teman-teman Siro mulai bergosip, biasa ABG apa bila ada yang bagus sedikit langsung di gosipkan, tapi wajar itu merupakan hal yang biasa. Melihat hal yang terjadi, wali kelas Siro mulai berpikir, ni anak hebat di ruang lingkup sekolahan saja sudah menjadi buah bibir anak-anak bagaimana kalau dia mulai mennyanyikan di luar sekolah (alam terbuka), bisa-bisa dia menjadi orang yang beken. Kebetulan wali kelas adalah orang yang mempunyai kenalan atau bisa dibilang kerabat dekat di salah satu perusaan musik di Jakarta. Di panggil lah Siro ke ruang guru, (tapi panggilan ini bukan karena siro ada kasus lho, tapi biasaaa). bu guru (wali kelas) bertanya pada Siro.
“Siro, tadi kamu pas nyanyi lagu dengan aliran Rock, teman-teman di kelas mu banyak yang menyukai, dan pas istirahan ibu lihat banyak yang membicarakan kamu, apakah kamu merasakan hal itu” tanya bu guru
“iya bu, kalau boleh Siro tau kenapa bu?”, dengan nada heran
“gak, gini bukan apa-apa bagaimana kalau bakat yang siro punyai itu dituangkan di suatu prusahaan rekaman”, bu guru
“ha”, semakin heran
“kenapa” ibu guru
“ibu guru pasti sedang bercanda ya”
“enggak, memang kenapa nak”, balik tanya
“memang sebagus apa suara Siro, sampai-sampai ibu guru tertarik untuk membawa ke prusahaan rekaman” tanya Siro
“bagus nak, ibu guru sudah menyansikan sendiri suara yang anak Siro nyanyikan tadi, jadi bagaimana tanggapan nak Siro”
“tanggapan yang bagai mana bu”
“tanggapan untuk nak siro ibu bawa ke perusahaan rekaman”, ibu guru dengan memberi masukan
“bu, boleh gak saya minta waktu untuk berpikir” siro mengajukan permintaan untuk berpikir
“berapa lama, nak siro untuk menimbang ajakan ibu” ibu guru membalas
“3 hari bu” Siro
“lama nak Siro kalau 3 hari, tapi ya gak apa-apa lah, dari pada tergesa-gesa memang bagus kalau dipertimbangkan dulu”, ibu guru
“terima kasih bu atas pengertiannya”, siro
“Iya”, ibu guru

Tak lama kemudian bel intirahan selesai, dan percakapan di ruang guru antara Siro dan bu guru (wali kelas selesai). Siro kembali ke kelasnya dan ibu guru tersebut kembali mengajar sesuai jam yang dia miliki (untuk mengajar di ruang kelas lain).

Sekian lama berlalu, Selesai sudah waktu sekolah. Kemudian anak-anak SMA perekutut jakarta pulang dengan serempak. Sampai cerita, Siro yang mendapat ajakan oleh ibu guru untuk membuat album di sebuah prusahaan rekaman di jakarta, lagi menimbang-nimbang ajakan tersebut. Sampai akhirnya, selesai sudah waktu 3 hari yang telah berlalu, Tidak aneh lagi kalau siro pasti dipanggil untuk menghadap ke ruang guru. Ibu guru memanggilnya, dan Siro menghadap bu guru (wali kelasnya juga).
“bagai mana nak, apakah Siro sudah mendapatkan jawaban untuk yang kita bicarakan kemarin”, tanya ibu guru
“sudah bu” siro
“jadi?”, dengan nada penasaran
“iya”, jawab siro
“bagus”, sambil tersenyum

Lama berselang, siro menjadi penyanyi yang berbakan,dan telah mengeluarkan album cukup banyak dengan dukungan dari gurunya dan teman-temannya. Dan juga Siro walau sudah menjadi terkenal dia tidak segan-segan untuk menyapa teman-temannya.

Ini merupakan suatu pelajaran kalau kita punya bakat pasti ada jalan untuk menggapainya. Teruslah berjuang karena setiap usaha pasti akan sampai. Yakinlah pada diri mu dan pada orang-orang sekeliling mu yang di anggap benar. (Extrix Mangkepriyanto)


Publikasi : Tahun 2015

0 comments:

Posting Komentar

Kita Adalah Makhluk Filsafat

Kita Adalah Makhluk Filsafat

Popular Posts